Gunung Kidul, DIY
tugimandr@gmail.com

Kilas Balik Ritus Cupu Panjala di Kalurahan Girisekar, Kapenawon Panggang

Maju BERSAMA, Sejahtera SEMUA

Kilas Balik Ritus Cupu Panjala di Kalurahan Girisekar, Kapenawon Panggang

Panggang – (gunungkidulrumahkita.com) –  Ritus upacara pembukaan Cupu Panjala, merupakan ritus kebudayaan yang berlangsung setiap tahun di Padukuhan Mendak, Desa Girisekar, Kapenawon Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyarakta.

Ritus  yang mengundang perhatian banyak pihak itu setiap tahun dipusatkan di rumah Dwijo Sumarto, ahli waris dan keturunan ke-7 Kyai Panjala, penemu dan pemilik awal cupu yang dikeramatkan itu.

Menurut Pengamat Sosial Politik Unuversitas Pasundan Bandung, Dr. Tugiman, SH.M.Si mengatakan bahwa Ritus Cupu Panjala, merupakan  “Ritus Budaya”,  yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat sekitar, dan bertujuan untuk  mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.

Ritus Cupu Panjala merupakan ritus budaya yeng bertujuan untuk mempertahankan kearifan lokal “, ungkap Tugiman.

Lebih lanjut tokoh masyarakat Desa Kedungpoh, Kapanewonan Nglipar itu mengapresiasi  terselenggaranya   “Ritus  tahunan Cupu Panjala”,  kegiatan ini diharapkan dapat  berfungsi   untuk memelihara  interaksi sosial,  memelihara nilai dan mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan kearifan lokal. ungkapnya

Sementara itu menurut  ceritera  Dwijo Sumarto, pewaris Cupu Panjala mengatakan bahwa sejarah cupu ini diawali seseorang yang disebut bernama Eyang Seyek, nama asli Kyai Panjala.

Eyang Seyek merupakan orang yang menemukan dan memiliki cupu tersebut saat menjala atau menjaring ikan di laut selatan.  Eyang Seyek tidak beristri dan tidak memiliki anak. Namun ia memiliki 10 saudara kandung, 5 lelaki dan 5 perempuan.

Sampai saat ini Cupu Kyai Panjala diyakini sebagai simbol atau sarana meramal kondisi atau kejadian bangsa Indonesia dalam masa setahun ke depan.

Cupu Panjala berikikan tiga benda  bernama Semar Tinandu yang menggambarkan keadaan penguasa dan pejabat tinggi, Palang Kinantang  menggambarkan keadaan masyarakat menengah ke bawah dan Kenthiwiri  yang merupakan gambaran   keadaan untuk rakyat kecil.

Ritus pembukaan cupu  Panjala diawali  dengan  Do’a sebelum kenduri bersama yang mendahului pembukaan kain pembungkus cupu yang dimulai pukul 00.00 WIB. Doa-doa juga didaraskan siapa saja yang merasa memiliki hajat mereka yang terkabul atau sukses hidupnya.

Ritus kebudayaan Cupu panjala ini masih menyedot perhatian masyarakat. Setiap tahun, upacara pembukaan cupu Kyai Panjala, dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah, namun tahun ini, dilakukan pembatasan seiring pandemi Covid-19. (Try)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Ayo bagikan supaya teman Anda tahu!

WhatsApp chat