Gunung Kidul, DIY
tugimandr@gmail.com

Dr Tugiman Beri Dukungan Penyelenggaraan Festival Karawitan Desa Semanu

Maju BERSAMA, Sejahtera SEMUA

Dr Tugiman Beri Dukungan Penyelenggaraan Festival Karawitan Desa Semanu

Seni budaya merupakan sarana perekat persatuan dan kesatuan, demikian ditegaskan Dr. Tugiman saat menghadiri dan turut membuka festival Karawitan di Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu, (21/9/2019).

Untuk itu, menurut lelaki kelahiran Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar ini, kecintaan terhadap seni harus ditumbuhkan kepada generasi muda, bahkan harus dimasukkan dalam kurikulum serta direalisasikan nyata dalam program pembelajaran pendidikan formal sejak SD hingga SMA pada mata pelajaran muatan lokal.

Sebagaimana makna filosofi musik karawitan, seni budaya layaknya instrumen Kendang. Yakni sebagai intrumen pengatur irama. Sehingga alat musik lain secara ritmis mengikuti. Jika tidak, bunyi musik yang dihasilkan menjadi sumbang. Demikian juga seni budaya, efektif menjadi media menjaga kekompakan dan persatuan masyarakat.

Adapun pandangan dia mengenai perkembangan seni di Gunungkidul dinilai sudah cukup. Hanya saja, masih perlu upaya agar kemajuannya terpola lebih baik. “Kerangka dasar sudah bagus namun perlu manajemen pengembangan dan tata kelolanya yang perlu dibenahi,” tandas Doktor ilmu hukum dari Universitas Padjadjaran ini.

Dengan begitu diharapkan, seni juga dapat menjadi pendukung program kegiatan pembangunan wilayah. Seni dalam konteks budaya tidak berdiri sendiri. Harus dicari relevansi dan korelasinya baik misalnya dengan dunia pendidikan, pariwisata bahkan dunia pertanian.

“Ada sekitar 1800-an beragam kelompok seni di Gunungkidul. Perkembangannya cukup bagus tapi belum dipacu sedemikian rupa sehingga potensi-potensi yang ada dapat diberdayakan mendukung program pembangunan sektor lain,” paparnya. Atas kecintaannya terhadap seni sejak kecil dirinya memberikan dukungan dana pelaksanaan berupa uang pembinaan bagi penyaji yang memperoleh juara sekaligus biaya transportasi bagi seluruh peserta Festival Karawitan di Desa Semanu.

Senada dengan Dr. Tugiman, Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, CB Supriyanto berharap, demi perkembangan yang nyata, seni karawitan perlu dikenalkan sejak dini. Selain itu, dia berharap tahun depan Pemkab Gunungkidul menyelenggarakan festival karawitan antar desa se Gunungkidul.

“Bantuan Gamelan untuk Desa Semanu juga sudah disiapkan. Dukungan sarana gamelan diharap menunjang perkembangan seni khususnya di Desa Budaya Semanu,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Dewa Budaya Desa Semanu, Wasidi mengungkapkan, dalam festival karawitan diikuti 13 kelompok usia dewasa dan 4 kelompok anak usia SD se Desa Semanu. Menurutnya, Desa Semanu setiap tahun selalu digelar festival seni. “Sebelumnya digelar festival gejog lesung. Gelar seni budaya menjadi agenda tahunan Desa Semanu,” kata Wasidi.

Lebih jauh disampaikan, festival yang digelar bertujuan untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya khususnya karawitan yang ada di Desa Semanu. Disebutkan, festival karawitan terselenggara berkat dukungan dana dari pemerintah desa melalui APBDes tahun anggaran 2019 serta dukungan pegiat seni Dr. Tugiman.

Rinci disebutkan, Penyaji terbaik usia dewasa memperoleh uang pembinaan Rp. 2.500.000, terbaik kedua Rp. 2 juta, ke tiga Rp. 1,5 juta, dan penyaji terbaik ke empat diberikan Rp. 1 juta. Untuk usia anak, terbaik pertama mendapat uang pembinaan Rp. 1 juta, ke dua Rp. 750.000 dan penyaji terbaik ke tiga Rp. 500 ribu. “Terimakasih kepada Dr. Tugiman atas partisipasi dan dukungannya,” ujar Wasidi.

Kepala Desa Semanu, Andang Yunanto menambahkan, festival seni karawitan yang diselenggarakan merupakan salah satu item saja dari jenis seni budaya di Semanu. Di wilayahnya senantiasa dijaga dan dilestarikan warisan budaya baik tangible (kebendaan) dan intangible (tak benda). Intangible berupa etika, unggah-ungguh dan perilaku. Dengan adanya penyelenggaraan festival karawitan diharap menjadi daya dukung sehingga Desa Semanu menjadi desa yang maju juga beretika. Desa Semanu mempunyai peradaban yang luhur karena nilai-nilai budaya yang dipegang dengan kuat.

“Target kami pelestraian tercapai, setelah pelestarian tercapai diikuti regenerasi lantas dikembangkan potensinya agar seni budaya memiliki daya dukung baik secara sosial dan ekonomi,” tukas Andang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Ayo bagikan supaya teman Anda tahu!

WhatsApp chat