DR. TUGIMAN, s.h.,M.sI
"ANAK GAPLEK"
KENAL LEBIH DEKAT
Dr. H. Tugiman, SH,. M.Si, lahir di Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul pada 2 Januari 1963. Meraih gelar pertamanya pada tahun 1993 sebagai Sarjana Hukum (Hukum Tata Negara) di Universitas Pasundan, kemudian gelar Magister diraihnya pada tahun 2010 di universitas yang sama dibidang Kebijakan Publik (Administrasi Negara). Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 2014, berhasil meraih gelar Doktor Hukum Tata Negara di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Gunung Kidul selalu menjadi kampung halamannya. Sejak SD hingga SMA, Dr. Tugiman bersekolah di Gunung Kidul, sebelum akhirnya menjadi anak rantau dan mengabdi sebagai prajurit.
Dr. Tugiman menikah dengan Rini Dwi Hastuti, S.Pd dan dikaruniai 3 orang putri bernama Elzsa Yustisia Rochmaningrum, SH. M.Kn (Berkeluarga), Destya Ayu Laela Romadhona (Nindya Praja IPDN) Reggita Salsabila Nur Aulia Putri (SMAN-3 Bandung).

PRODUK KHAS GUNUNGKIDUL
TENTANG
TUGIMAN CENTRE
Tugiman Centre merupakan pusat kajian aspirasi masyarakat Gunung Kidul untuk mencari solusi bersama atas segala permasalahan yang ada di berbagai bidang kehidupan.
Tugiman Centre diinisiasi oleh Kolonel Inf Dr. H. Tugiman, S.H.,M.Si atau biasa dipanggil Bapak Tugiman,
“Anak Gaplek Asli Gunung Kidul”.
Sahabat Tugiman Centre
Volunteers
Berita Terbaru
Beberapa media baik cetak maupun online telah merilis berita-berita terkait aktivitas Bapak Tugiman
Masyarakat Kulon Progo Dukung Wakil Petani Untuk DPD RI
Kulon Progo – (Gunungkidulrumahkita.com)- Ratusan warga masyarakat se-Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari perwakilan sebelas paguyuban, menggelar pengajian dan silaturahmi bertempat di Rumah Pemenangan Dr. H.Tugiman,SH,.M.Si (Calon[…]
Read moreJelang Pemilu 2024, Sejumlah Elemen Masyarakat Gaungkan Dukungan
Wonosari-(gunungkidulrumahkita.com)- Setelah sebelumnya sejumlah elemen dan tokoh masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Slemen, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta menyerukan dukungan dan siap memenangkan Dr. H. Tugiman, SH,.M.Si[…]
Read moreDPD HIPAKAD DIY Satu Komando Menangkan Dr.H.Tugiman Menjadi Anggota DPD-RI Pada Pemilu 2024
Wonosari – (gunungkidulrumahkita.com)- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat ( HIPAKAD ) Daerah Istimewa Yogyakarta, berikan dukungan penuh terhadap pencalonan Dr, H. Tugiman maju menjadi calon[…]
Read moreAPA YANG KAMI LAKUKAN?
Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras membantu masyarakat Gunung Kidul dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, sekaligus menjadi inisiator kemajuan daerah yang menjadi rumah kita bersama
RUANG ASPIRASI
Kami meyakini setiap warga negara memiliki hak yang sama khususnya untuk menyuarakan pendapat, keluhan, kritik, dan masukan demi kemajuan daerahnya. Maka dari itu, kami membuka seluas-luasnya ruang aspirasi kepada seluruh masyarakat Gunung Kidul untuk menyampaikan pikirannya kepada kami.
DAPUR KAJIAN
Kami menyadari bahwa masalah tidak akan selesai apabila dibiarkan. Oleh karenanya, bersama para pakar dan teman-teman lain, kami mengkaji beragam permasalahan untuk ditemukan akar masalahnya demi memudahkan kita mencari solusi. Kami mengajak para cendekiawan dan tokoh untuk bergabung bersama kami.
PINTU SOLUSI
Kami memahami setiap permasalahan pasti ada solusinya. Kami berusaha menyajikan gagasan, program, dan kegiatan yang semoga dapat membantu kelangsungan hidup masyarakat serta keasrian lingkungan Gunung Kidul.
TAMAN KERJASAMA
Kita sama-sama mengetahui bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendirian. Kami ingin terus membangun kerjasama dengan siapapun selama demi kemajuan masyarakat Gunung Kidul. Bersama itu lebih baik!
KEGIATAN KEMASYARAKATAN
Sepanjang kariernya, baik sebagai militer, akademisi, maupun tokoh masyarakat, Bapak Tugiman dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan selalu ingin memberikan kontribusi yang terbaik. Dimanapun bumi dipijak olehnya, disitulah kemajuan demi kemajuan dapat diwujudkan.
Seminar Akademik
Bapak Tugiman menjadi Narasumber dalam kegiatan seminar yang diadakan oleh salah satu instansi di Jakarta
Seminar Pembangunan Karakter
Bapak Tugiman menjadi Narasumber dalam kegiatan Character Building bagi karyawan perusahaan
Pembekalan PON 2016
Bapak Tugiman menjadi Motivator saat penyiapan Kontingen Olahraga Jawa Barat pada PON 2016
Diskusi dan Seminar Pondok Pesantren
Bapak Tugiman menjadi Narasumber dalam kegiatan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Suryalaya, Kab. Tasikmalaya
Seminar Nasional Gedung Merdeka
Bapak Tugiman menjadi Narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional di Gedung Merdeka, Bandung
Seminar Character Building Guru dan Kyai Pondok Pesantren
Bapak Tugiman menjadi Narasumber dalam kegiatan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Suryalaya, Kab. Tasikmalaya
Penyiapan Atlet PON 2020
Bapak Tugiman memberikan pengarahan kepada para atlet Kontingen Olahraga Jawa Barat sebelum mengikuti PON 2020 di Papua
Ketua Tim Hukum dan Advokasi
Kontingen Jabar pada PON 2016
Bapak Tugiman mengetuai Tim Hukum dan Advokasi Kontingen Jabar yang berpartisipasi pada PON 2016
Pemberian Piala Kompetisi Balap Motor Nasional di Kab. Tasikmalaya
Bapak Tugiman mendapat kehormatan untuk menyerahkan piala kepada pemenang kompetisi Balap Motor Nasional yang diadakan di Kab. Tasikmalaya
Persiapan Atlet Disabilitas
Bapak Tugiman menyiapkan atlet disabilitas Jabar untuk berlaga di kencah nasional PON 2020
Persiapan Atlet Silat
Bapak Tugiman menyiapkan atlet Silat Jabar untuk berlaga di kencah nasional PON 2020
Persiapan Atlet Sepatu Roda
dan Olahraga Atletik
Bapak Tugiman menyiapkan atlet Olahraga Atletik Jabar untuk berlaga di kencah nasional PON 2020
Sarasehan Olahraga
Anak Gaplek, Kolonel Inf Dr. H. Tugiman, SH. M.Si, menyerahkan bantuan perlengkapan olah raga kepada Para Ketua Karang Taruna Se Kec. Karangmojo dan menjadi narasumber pada Serasehan Pembangunan olah raga berkelanjutan, bersama generasi muda, Bumi Handayani, bertempat di RM. Padmo, Ngawis, Karangmojo (Minggu, 4 Agustus 2019)
Temu Akademisi
Temu akademisi UNS Dr. Supriyadi, bahas masalah dan prospek Gunungkidul
Pembagian Kambing
Bapak Tugiman membagikan kambing kepada masyarakat Gunung Kidul
Motivasi Untuk Kelompok Wanita
Pertemuan Kolonel Inf Tugiman dengan kelompok wanita di Padukuhan Mojosari, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Sabtu (24/08/2019). Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, Tugiman memotivasi Kelompok Tani Wanita, Industri Kecil dan Karang Taruna Kecamatan Saptosari.
Seminar Kebangsaan
bertempat di Auditurium Pasca Sarjana Unpas Bandung, yang digelar oleh Paguyuban Pasundan, Majelis Ulama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB Jabar). Bersama Prof.DR. Didi Turmudzi (Ketua Paguyuban Pasundan), Prof. Dr. Gumelar (Mantan Rektor UI), Prof Dr.KH. Rahmat Safe’i (Ketua MUI Jabar) dan KH. Drs. Rafani Ahyar, M.Si (Ketua FKUB Jabar).
Kirab Budaya
Dari Lapangan Desa Pampang dan berakhir di Balai Dusun, kirab dilepas oleh Kol Inf. Dr. Tugiman, SH, M.Si Minggu 25/08/2019.
Kearifan lokal tampak dalam gelar kirab budaya Dusun Pampang, dengan ditampilkannya gunungan hasil bumi mengawali pawai.
Senam dan Jalan Sehat
Senam dan jalan sehat ibu-ibu dan warga masyarakat Siraman, Kec. Wosari
Gagasan & Harapan Warga Gunungkidul
Berikut beberapa yang diambil dari unggahan masyarakat pengguna media sosial, grup whatsapp, maupun personal chat:
Sang kolonel dan Doktor yg lahir dari anak gaplek, ulet, cerdas, bijak dan disegani teman2nya. Pimpin Gunungkidul Kolonel, aku bangga dg kerja keras dan pengabdianmu.
Jack Solora
Hebat Bpk Kolonel ini ikut merasakan dan mengatasi kesulitan rakyat yang sangat membutuhkan air, sekali salut pada Bpk Kolonel Tugiman.
Ruswandi
Pak Tugiman, masyarakat menanti pengabdian terbaik untuk tanah kelahiranmu, saya yakin Kolonel merupakan sosok tepat untuk memajukan Gunungkudul kedepan.
Wahyu Kencana
Masalah air.
Ini butuh kebijakan Tingkat tinggi.
1.Program Satu Desa Embung di maksimalkan.Embung fungsinya untuk menampung air tadah hujan.
2.Penghijauan,dgn penanaman pohon penghasil/menyimpan air.misal ada program 1 orang 1 pohon ( Pohon Ringin).kalo pohon produktif misal jati,mahoni,sengon dll pasti kalo besar di jual.
3.Penyedotan air dari sungai2,Pamaskarta.juga diprogramkan satu dusun satu sumur bor.
4.Sholat istisqo masal jika kemarau panjang
5.Selalu bersyukur.
Eko Sigon
Sebenarnya Gunung kidul tidak ada kata kekurangan air minum/air bersih, pada kenyataanya hampir 80% wilayah gunung kidul sudah ada pipanisasi,dan klu di teliti lebih dalam sumber air besar masih banyak yng blm termanfatkan. Permasalahan di masa”sekarang ini adalah adanya PAM, PIPANISASI yng masih kurang maksimal berfungsi kadang mati, kadang hidup,atau air yng tidak sampai merata ke konsumen.
Alif
Usul juga, mengingat Wilayah Gunungkidul secara topographic, demografi n geography , gak sama, menurut saya menjadi Penting untuk di bagi menjadi 3 zonasi, yaitu kawasan Zona bukit 1000 (zona selatan), kawasan Tengah (zona ledok), dan zona deretan batur Agung (zona utara), karena kulture serta permasalahan serta pendeketan penyelesaiannya tentu akan berbeda.
Dea Sympati
ga ada salahnya mulai dri sekarang menanam bibit pohon jenis ficus(beringin,loa) untuk menjaga ktersediaan sumber air..bukan untuk saat ini tpi untuk nanti njagani anak cucu kita. Pohon bakau juga baik untuk meningkatkan kadar O2, dan akarnya juga bisa melindungi kerusakan sedimen akibat gempa bumi dan tsyunami.
Eko Purwanto
Untuk mengatasi kbutuhan air untuk pertanian.. kita perlu memper banyak embung jg bisa kita manfaatkan dungai oyo.tiap 1 ato 2 km di buat embung…monggo pun kaji bareng. Klo air buat pertnisn berarti luas..seyogyanya tdk mengandalkan ngebur krn mesti ribuan smur bur klo ribuan? Tentu selain bth dana yg besar jg akan merusak tektur tnah di skitar yg di bur bisa2 timbul bencana..yg timbulkan kerusakan dlm bumi kita.
Fokus atasi kbutuhan air…untuk
1.air,minum,masak.cuci,mandi.
2.kebutuhan cocok tanam sayur mayur..
3.kebutuhan untuk tanaman polowijo di di akir musim hujan (rendeng)..
Smua prioritas spy kita mentas dr kemiskinan
Tosan
Sedikit info untuk wilayah Mertelu yg paling kritis soal air di kecamatan Gedangsari pak, jadi buat mertelu bagian atas sebenernya sdh ada beberapa sumur bor, tapi sebagian rusak karena bencana banjir bandang kemaren, dan membutuhkan instalasi (mesin air dan pipa baru), dan lebih lanjutnya nanti saya carikan info lagi pak.
Gabonet
Tp harus da tim yg konsen dlam pengelolaan nya, karna kdang, sumur bor dah da seiring berjlannya waktu da permsalahan terutma da perltan yg rusak trus g brfungsi lg karna terkndala dana dan sumber dya manusia
Adi
Tapi klo masalah air pasti pakai biaya…gak mungkin gak pakai…jer Basuki mowo Beyo..dan umunya masyarakat kalau di Bebani biaya sedikit mereka pasti menjerit..pdhal untuk misal biaya pengeboran, tampungan,dan distribusi air…butuh biaya yg besar…itu yg saya rasakan di dusun saya…dusun sumber Candirejo Semin
Teguh
Sekedar memberi usulan sekiranya ap kl pipanisasi dr sumber2 mata air yg besar itu besar biayanya.
Juna
Kl dari wilayah utara..saya sendiri ngawen..belum ada irigasi yang bisa membuat cocok tanam berkesinambungan..air masih tadah hujan.. Peternakan..butuh Fasilitator terbentuknya KUBE..pengelolaan dan peternakan sapi scr kelompok
Rudiyanto
Peternak harus mengajukan untuk pengadaan lumbung pakan,seperti bantuan 2017 tp belum merata, (bibit rumput odot, indigovera, kaliandra merah atau pakchong)
Danang
kalau mendeteksi potensi sumber bisa menggunakan tes geolistrik maupun tes geomagnetik..banyak penyedia jasa yg bisa melakukan pendeteksian potensi sumber.. untuk tes geolistrik biayanya sekitar 4,5 – 5juta.. kalau tes geomagnetik lebih mahal.. dan coba tengok di anggaran desa, ada tidak anggaran untuk penyediaan air minum?? seharusnya utk desa-desa yg belum mengakses air minum secara aman, desa harusnya menganggarkan dalam APBDES
Nurul Hanifah
Saya berharap pemeritah Gunung kidul kedepan mamberikan tempat untuk kami pelaku senirupa agar gunung kidul lebih indah karena selama ini justru daerah lain bahkan negara2 eropa yang justru meng apresiasi karya kami.Bravo Gunung kidul
Banyu
sementara yg di fokuskan untuk pendidikan wajib belajar dulu saja.. Anak anak masih kurang dalam memperoleh buku pelajaran.. Belum lagi pengembangan anak tersebut
Lilik Iwan
Untuk pengadaan buku, sbnarnya bsa lwat orang tua murid, dlam 1 klas dbkin iuran kas seumpma 5/10 ribu / bulan kl dah terkmpul bsa dbliin buku sesuai kbutuhan. Warga GK masih bnyak yg kuliah di luar Gk, ntah karna prodi yg di minati blum da, pa karna sebab lain, kdang karna gengsi jga.
Adi Prasetyo
Budaya n pariwisata mngkin suatu program yg diangkat kmbli olh pemerintahan sekarang. Dg bgtu walau q bkn pelaku seni.tp q dah brsh untuk menghidupkn sebuah budaya reog didusun.dg mencari dana keperantau….Tuk smntara ini kami mampu menghidupkn budaya reog tingkat ank.bpk.n ibu….Tp kami mempunyai suatu kendala dlm mengisi musiknya…..Sekiranya para ahli seni da yg suka rela bantu kami dlm musik reog.tp maaf kami cr yg tulus n iklas tanpa imbalan.